Snowflakes atau kepingan salju menurut saya adalah salah satu hal paling indah dan magical di dunia ini. Mungkin karena bentuk heksagonalnya yang sempurna dengan fiturnya yang putih transparan dan berkilauan. Ditambah lagi momen jatuhnya yang sangat graceful.
Bertemu dengan snowflakes itu untung-untungan. Tidak semua hujan salju menurunkan snowflakes. Terkadang yang jatuh saat salju adalah bulatan-bulatan air seperti pasir, bukan dalam bentuk heksagonal yang tipis. Ini sangat bergantung pada faktor-faktor seperti lapisan temperatur dan kekuatan angin.
Winter kali ini cuacanya berbeda dengan kali lalu. Salju turun di pertengahan Desember dimana suhu sangat dingin (mencapai minus 20 celcius) disertai angin kencang. Saya lebih banyak memilih tinggal di rumah saja. Memasuki Februari, anehnya, cuaca menghangat dan tidak ada lagi tanda-tanda salju turun. Bahkan terkadang suhu mencapai diatas positif 20 celcius. Banyak orang bilang winter kali ini "hangat", salju yang turun pun tak banyak.
Saya juga bersyukur saja dengan suhu yang mulai menghangat. Namun terkadang rindu juga dengan salju karena saya akan pulang ke Indonesia pertengahan tahun ini. Tidak tahu kapan lagi bisa nikmati salju. Maka saat kemarin (24/2) pagi (siang sih :p) saya bangun tidur dan melihat di jendela ada salju turun, saya kegirangan bukan kepalang. Tanpa cuci muka dan sikat gigi, saya segera pakai legging winter, mantel, sarung tangan, dan penutup telinga untuk menikmati salju kaget itu. Tidak lupa saya membawa kamera saya.
Salju kemarin sangat spesial. Pertama, kemungkinan itu salju terakhir untuk winter kali ini. Yang kedua, salju kemarin itu banyak snowflakes-nya!!!! Saya pun semangat jepret sana jepret sini.
Baru kemudian saya sadari, memotret snowflakes ternyata tidak mudah. Ukurannya yang kecil, mudah diterbangkan angin, dan gampang cair membuat saya sulit mengambil gambar mereka. Apalagi suhunya dingin, maunya cepat-cepat jepret saja. Alhasil foto blur dan goyang jauh lebih banyak dari yang baik.
Berikut saya tampilkan foto-foto kemarin. Foto-foto ini sangat jauh sekali dari snowflakes yang asli, tidak mampu menampilkan kecantikan mereka. Tapi setidaknya bisa menyimpan memori saya.
Dua snoflakes mungil |
Ukuran snowflakes yang sangat kecil |
Masing-masing snowflake punya karakteristik yang berbeda-beda |
Yang ini bentuknya mirip bunga |
Di latar kontras mereka terlihat lebih jelas |
Salah satu foto yang cukup jelas |
Kalau ada matahari mereka bisa bersinar-sinar |
Tampak jauh: tidak semua snowflakes mendarat dengan ukuran sempurna. Kalau mereka mendarat terlalu keras, bentuknya langsung hancur |
Thank you for showing up so gracefully, till we meet again, Snowflakes :* <3
NB:
Sebagai penghibur mata yang lelah karena banyak blur, ini foto snowflake yang super real dari fotografer Rusia, mas Alexey Kljatov:
Real Snowflake Macro Photo by Alexey Kljatov @ 500px(dot)com |
They are sooooo beautiful! (sama kek yang punya blog ini) <3
BalasHapusMiss you (and your new blog post), Kak Nike! :D
Aww makasih Ayuk :D :D
HapusRupanya Ayuk ubah alamat blog ee? Hihi
Pantas sonde muncul di daftar bacaan beberapa waktu ini...
Heheee iya, Kak. Ubah sadiki sa, tapi semoga ini alamat blog sekarang yg tarakhir su ko tausa ubah2 lai :D
Hapuswah keceh yah nikmat yang mantap...
BalasHapussetuju, nikmat memang ketemu mereka :)
HapusTerima kasih sudah mampir
Keren kakak.... heran sih bentuk ajaib itu diciptakan oleh alam.... mampir ya ke blog saya simpetadonara.blogspot.com
BalasHapusTerima kasih sudah mampir :)
HapusKeren sekali, beruntungnya k Nike bisa liat langsung. Makasih sudah berbagi dengan kami yg di Timor. Semangat untuk kuliahnya k Nike. Ditunggu post2 terbarunya Tuhan Berkati.
BalasHapusTerima kasih sudah mampir, Metty :) <3
Hapus