Senin, 01 September 2014

Kumpulan Foto Festival Ningkam Haumeni III : Minggu, 22 Juni 2014, Desa Fatunausus, Timor (Tengah Selatan)

Bukit Keramat Fatunausus. Alam itu ibarat tubuh manusia. Jadi batu itu tulang, tanah adalah daging, air adalah darah dan hutan adalah rambut - Mama Aleta Baun, pejuang lingkungan Mollo



Festival Ningkam Haumeni : Pertemuan masyarakat adat 3 Batu Tungku Timor Tengah Selatan : Amanuban, Amanatun, dan Mollo

Tua-tua adat menuturkan bagaimana mereka berbicara dan memohon kepada Penguasa Alam untuk menghentikan hujan demi kelancaran acara

 Alam bersukacita saat manusia hidup selaras dengannya

Hutan yang kita lindungi hari ini dan batu-batuan yang kita jaga saat ini akan tetap mengalirkan air bersih dari hulu hingga ke hilir bagi generasi penerus Timor

Berdiri dibawah kemagahan Fatunausus, berkat Mama Aleta Baun dan segenap pihak yang menolak tambang marmer di Mollo. Foto Oleh Yosua Natanael Sriadi

Perjalanan ke Desa Nausus tidak mulus, beberapa tempat dilewati sambil menahan napas. 
Foto Oleh Yosua Natanael Sriadi


Langit biru, bukit-bukit hijau muda, udara segar = senyum ceria
Foto Oleh Yosua Natanael Sriadi



Bersama Juru Kunci Fatunausus, Bapa Penari dengan pakaian adat lengkap, dan masyarakat adat lainnya. Baru kenal sudah akrab, diperlakukan seperti kerabat lama :)
Foto Oleh Yosua Natanael Sriadi

Menari Bonet sudah menjadi ciri khas kami, orang Timor, menghentak-hentakkan kaki sambil melingkar, merapat, bergandengan tangan. Bonet selalu berhasil membuat kami tersenyum dan menghangatkan hati kami.

Jam 2 siang, kabut mulai turun, dingin menusuk-nusuk sampai ke tulang. Tahun depan semoga bisa ikut festival budaya ini lagi