Senin, 02 Januari 2023

Dua Ribu Dua Puluh Dua

Hingga di usia saya yang 31 tahun setengah ini saya masih sering dikejutkan dengan bagaimana kehidupan bekerja. Hidup penuh kejutan, begitu kata orang-orang. Mungkin ada benarnya juga, saya sepertinya hampir setiap saat terkejut: menemukan ini, menjadi itu, mendapatkan apa, berubah begitu. Tapi disitulah uniknya hidup: life's never flat. Life, in my personal opinion, is far away from being flat. Kadang ketika kita menhadapi rutinitas, setiap hari terlihat mirip. Namun dengan berbagai kejadian hidup, di setiap masa hidup, kita bisa menjadi orang yang benar-benar berbeda. Persepsi kita tentang hidup, visi dan ambisi, nilai-nilai, semuanya seolah-olah selalu diuji setiap waktu.


Mendewasa
Menjadi dewasa cukup menyenangkan buat saya. Saya bahkan lebih menikmati menjadi orang dewasa dibandingkan menjadi remaja dan awal 20an. Selain karena saya yang selalu merasa "old inside", being an adult has so many perks. Saya merasa semakin hari saya menjadi orang yang lebih stabil dalam berbagai hal. Sampai membatin: "Oh begini yaa rasanya menjadi matang?" (kayak masakan ya Bun). Banyak keuntungan menjadi orang dewasa, salah satu yang cukup penting adalah bagaimana saya perlahan-lahan menjadi diri sendiri, dan meng-klaim apa yang memang milik saya, seperti waktu, perhatian, pemikiran, dan kecenderungan, demikian sebaliknya, meninggalkan atau menolak hal-hal yang bukan untuk saya. Ini adalah freedom terbaik saat menjadi dewasa versi saya. Saya juga mulai mengerti kode sosial dan kode komunitas, hal-hal yang saya anggap tak berfaedah saat muda dulu wkwk (sok tua kakak). Tapi entah sok tua atau benar-benar berjiwa tua, yang jelas saya suka menjadi 30an dan tidak sabar untuk menjadi lebih matang lagi di usia 40an. Yuk banyak belajar Bun (self-talk). Satu hal yang tidak terlalu menyenangkan (yang mungkin juga akibat dari menjadi lebih tua): waktu berjalan sangat cepat! Waktu seperti sedang koprol lari-larian di depan saya dan saya merasa banyak yang harus saya lakukan tapi ohh sudah jam 11 malam, waktunya bobo. Besoknya saat bangun lalu tersadar sudah 1 bulan berlalu. Semoga saya bisa lebih bijak dengan waktu-waktu saya.


Bersyukur
Banyak yang perlu disyukuri di tahun 2022. 
- Saya bersyukur untuk pekerjaan saya saat ini. Sudah 2 tahun bekerja di organisasi ini dan saya melihat diri saya bertumbuh dan berkembang (kayak bayi balita yaa, tumbuh kembang). Saya merasa cukup puas dengan energi dan pemikiran yang saya berikan melalui pekerjaan ini, dan sebaliknya keadilan yang diberikan organisasi untuk stafnya. 
- Bersyukur untuk keluarga kecil yang selalu ada dalam segala musim dan membuat saya menjadi orang yang tidak terlalu egois dan tidak membenci manusia lain :D. Keluarga dan rumah kontrakan kami di Makassar bagaikan tempat pulang paling nyaman setelah hari-hari panjang di kantor dan di jalan.
- Bisa belajar skill baru. 
- Bisa menabung sesuai target.
- Menjalankan peran dengan lebih baik di rumah: lebih sayang Oli, lebih rajin masak, lebih rajin strika baju wkwk
- Bisa mengobati dan merawat diri yang ternyata mahal yaa biayanya. Salah satu pengeluaran terbesar di 2022 adalah biaya2 rumah sakit dan klinik. Syukurlah sekitar 75% nya bisa di-reimburse.
- Menemukan bahwa saya suka pakai daster/dress dan kaos kaki. Sungguh random yah bunda :D. Mungkin seiring dengan insting ibuk2 yang makin berkembang, keinginan berdaster tidak terbendung lagi hahaha. 

 
Sabar dan Rendah Hati terhadap Hidup
Ada satu kejadian yang saya alami di kuartal keempat tahun 2022 yang membuat saya cukup terkejut (lagi-lagi) dan sedikit terguncang. Nanti kalau saya sudah menemukan sudut cerita yang tepat, saya akan jelaskan. Sungguh hal yang satu ini kembali mengubah kehidupan saya, termasuk ekspektasi, cara berpikir, tujuan jangka pendek, dan lain sebagainya. Ini bukan hal yang terlalu buruk, bukan juga sebuah rejeki. Tapi bisa dibilang life-changing dan humbling. Membuat saya tetap melihat hidup sebagai sebuah petualangan besar penuh dengan berbagai treasure yang akan kita temui seiring perjalanan. Hidup kembali mengajarkan saya untuk berani, sabar, dan rendah hati. It's okay, it's okay, it's okay. Oh, la vie! :)
 

Involvement
Kata guru saya, keterlibatan/involvement dalam hidup itu hal yang esensial. Hidup bisa dilihat sebagai "jalan yang sudah ditentukan", atau "jalan yang kita tentukan sendiri", atau "gabungan antara apa yang sudah ditentukan dan apa yang kita bisa tentukan sendiri". Setelah kita lepas dari orang tua atau pengasuh kita, banyak aspek hidup kita yang bisa kita tentukan dan modify sesuai yang kita butuhkan/inginkan. Involvement bisa berarti kita secara aktif terlibat dalam menentukan hidup, dan memegang lebih banyak kontrol terhadap "nasib" dan kejadian hidup. Kembali ke refleksi yang sebelumnya, memang hidup kadang membawa hal-hal unexpected yang kita lihat di luar kendali kita. Tapi banyak hal pula (atau lebih banyak?) yang bisa kita kontrol atau kita sesuaikan dalam hidup kita. Sikap, intensi, usaha, perhatian, kata-kata, emosi, semuanya sebenarnya bisa kita olah. Hanya terkadang kita (saya) hidup bagaikan robot yang remote control nya diserahkan secara sadar maupun tidak sadar pada ide abstrak bernama "nasib" dan "garis tangan". My life is my making, begitu seharusnya saya mengambil sikap.


Melihat Kalender Hidup
Saya suka membuka-buka kalender tahunan saya. Pertama, kalender-kalender itu mengingatkan saya bahwa semakin hari saya makin menua, dan makin dekat pada kematian. Oleh karena itu, hidup perlu dijalani dengan se-hidup mungkin. Kedua, kalender-kalender itu mengingatkan seberapa jauh saya sudah melangkah, sudah sedekat apa saya dengan tujuan-tujuan saya, dan apakah ada yang berubah dari tujuan-tujuan itu. Di awal tahun 2020, ada banyak tujuan-tujuan yang saya tetapkan. Ketika dilihat kembali di akhir 2022 (hampir 3 tahunan), beberapa tujuan sudah saya lampaui, banyak juga tujuan yang sudah tidak relevan dan perlu diganti, dan ada tujuan-tujuan yang masih ingin saya capai kedepan.


Akhir Kata
Demikian sedikit refleksi perjalanan tahun 2022. Tahun ini memberikan banyak kesempatan kepada saya untuk berkembang, berefleksi, mendewasa, menjadi lebih kuat dan rendah hati, menurunkan ego dan mengubah ekspektasi. Syukurlah saya masih ingin hidup, ingin berusaha menjadikan hidup ini lebih baik, dan masih menemukan banyak keindahan hidup. Tahun 2023 ini semoga bisa dijalani dengan semangat untuk menjadi lebih baik, lebih berkualitas, lebih bermanfaat, dan lebih saya lagi dari sebelumnya. 

Terima kasih hidup <3