Pecah buih halus di Pantai Kusambi
Pecah napas yang tertahan melihat Bulan Terhapus
Pecah sinar kuning disela Bambu Oesusu
Pecah Titik Koma seakan tak ada tanda lain
Pecah pasir lembut di Roda Max
Pecah ombak di telinga Pantai Merah
Pecah nada merdu nyanyian Pohon Kasuari
Pecah senyuman di pinggir Kali merdu
Pecah Tanah Kering di tubuh yang regang
Pecah janji di Ujung Pelangi
Pecah Energi Kita saling menjalin dengan Alam seolah-olah sudah mengenal jutaan tahun lamanya; evolusi membawa kita jauh ke kompleksnya 2019 tapi memori di serat tulang kita bercerita pernah berjanji untuk bertemu kembali utuh bukan sebagai orang asing.
Rabu, 09 Oktober 2019
Komuniti Ikrib Himpit
Sungguh aneh cara berkomunitas kita ini
Bersosial yang sok akrab
Membaur atau mencekik tak ada bedanya
Bercanda atau meneror tak ada garis batasnya
Sungguh tak elok cara kita berhimpitan
Yang memberi pertanyaan-pertanyaan telanjang
Moral vulgar dan bukan aspirasi yang ditagih
Saling memeras wilayah privasi hingga tak ada lagi aku
Kalau ada yang mencuat sedikit dipangkas,
Ada yang menyembul sedikit diratakan
Hingga tak ada harmoni, yang ada hanya bising
Kehidupan sosial diartikan penyeragaman paham
Bersosial yang sok akrab
Membaur atau mencekik tak ada bedanya
Bercanda atau meneror tak ada garis batasnya
Sungguh tak elok cara kita berhimpitan
Yang memberi pertanyaan-pertanyaan telanjang
Moral vulgar dan bukan aspirasi yang ditagih
Saling memeras wilayah privasi hingga tak ada lagi aku
Kalau ada yang mencuat sedikit dipangkas,
Ada yang menyembul sedikit diratakan
Hingga tak ada harmoni, yang ada hanya bising
Kehidupan sosial diartikan penyeragaman paham
Selasa, 08 Oktober 2019
Identitas
Menghabiskan sisa hidup ini
Membangun identitas yang entah apa
Bukankah manusia jatinya kita
Bukannya cinta yang mengikat kita
Menyembunyikan identitas
Yang kita bangun tanpa dasar
Bukankah kerabat asuhnya kita
Bukannya air tangan membentuk kita
Membangun identitas yang entah apa
Bukankah manusia jatinya kita
Bukannya cinta yang mengikat kita
Menyembunyikan identitas
Yang kita bangun tanpa dasar
Bukankah kerabat asuhnya kita
Bukannya air tangan membentuk kita
Langganan:
Postingan (Atom)