Selasa, 13 November 2012

CICAK

Saya benci cicak...
Soriii cicak,,entah kenapa aku benci kamu,,,dan jijik...
Cicak dan sebangsanya...yang bisa melepaskan ekor...
Itulah mungkin salah satu alasan kenapa saya membenci cicak.. Dia bisa melepaskan ekornya!!!
Arrrgggghhh... Melepaskan bagian tubuhnya sendiri...
Mungkin dia mau menipu predator??
Kalau cicak sepanjang 10cm, maka ekornya ada sekitar 4cm bahkan lebih panjangnya..separuh tubuhnya dilepaskan. Mungkin sakit. Dan pasti sakit. Karena saya pernah melihat ekor yang dilepaskan dari tubuh itu bukan seperti bongkar pasang yang bisa dilepaskan dan ditancapkan lagi dengan mudah. Ekor tersebut berdarah...
Bagian yang menjijikkan dan membuat saya benci lagi adalah ekor yang dijatuhkan itu masih menggelepar dengan lincah dalam waktu lama.
Kalau cicak itu dilengkapi perasaan komplit, mungkin dia menangis melihat ekor yang berdarah itu menggelepar dengan tak berdaya. Bagian tubuhnya dia tinggalkan. Lebih sedih lagi kalau dia melihat ekor itu kemudian dimakan oleh hewan lainnya..T.T
Tapi Tuhan maha adil,,,kemungkinan cicak tidak seberperasaan itu...ffiiuhhhh....
Dan ampun Tuhan, kalau perenungan cicak ini suatu kali membawa saya pada perenungan tentang Bunda Maria.
Entah kenapa, saya tidak terlalu tertarik memikirkan Bunda Maria.
Tapi memikirkan cicak itu saya jadi ingat Maria. Mungkin perasaannya tercabik melihat Tuhan Yesus, buah kandungannya sendiri, bagian tubuhnya sendiri disiksa, direndahkan serendah-rendahnya, diinjak dan diludahi, dipaku dan disalibkan.
Mungkin perasaannya pedih dan terluka. Mungkin cambuk bergigi di tubuh Yesus itu turut dirasakannya di dalam hati. Hati ibu, hati bunda.
Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu, terPUJIlah engkau diantara WANITA, dan terpujilah BUAH TUBUHMU YESUS.

2 komentar:

  1. Cecak :)
    Saya mencoba melihat hal ini dari perspektif seekor cecak. Melepaskan bagian tubuh boleh jadi menyakitkan. Hal yg seharusnya tidak dilakukan. Namun boleh jadi cecak melakukannya ketika berbenturan dg kondisi yg tak terelakkan, dia didesak keadaan.
    Atau, bagaimana bila ini dilakukannya dengan kesadaran, atau mungkin keyakinan; melepaskan sesuatu walau itu menyakitkan demi mendapatkan hal yg lebih bagus. Mungkin cecak itu seekor cecak muda yg belum pernah mendapat pasangan tp sudah berhadapan dg predator. Dia memilih melepaskan bagian tubuhnya karena keyakinan bahwa ketika dia tetap hidup, dia akan menemukan pasangan yg mampu mengganti rasa sakit itu dengan berjuta kebahagiaan. Dia pikir, dia masih punya alasan untuk tetap hidup ketimbang mati berpasrah pada predator.
    Mungkin dia sedih saat melepaskan ekornya. Mungkin. Namun alasan mengapa dia memilih mengambil tindakan seberani itu adalah alasan yg perlu diapresiasi bukan? Dia keluar dari zona nyaman.
    Tapi Tuhan itu maha adil. Dia menghargai tindakan cecak yg berani. Dia menghadiahi cecak ekor yg baru. Ini seperti pembenaran bahwa "semuanya akan indah pada waktunya". Bahwa tidak ada pengorbanan yg sia -sia. Hehe
    Semoga cara pandang ini bisa bersandingan dengan tulisan di atas tanpa perlu mencari mana yg lebih benar.

    _pelancong

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata seekor cicak (bahkan penyebutan kita terhadap hewan melata ini berbeda) mampu membawa kita pada berbagai perenungan. Ini yang menarik dari hidup. Saya rasa tidak ada perenungan yang lebih benar dari perenungan lainnya; justru semakin beragam, semakin memperkaya pemikiran.
      Terima kasih, HYF :)

      Hapus