Senin, 17 Oktober 2016

Konza Prairie (Padang Rumput Konza)

Tiba-tiba saja saya terserang perasaan bersalah. Heran juga dengan perasaan ini karena kenyataannya saya toh tidak banyak menonton Netflix akhir-akhir ini :p.

Rupa-rupanya serangan tersebut lantaran saya jarang sekali menulis tentang perjalanan saya disini:  selama saya tinggal di Kansas, belajar di Kansas State University, jalan-jalan ke tempat-tempat menarik, dan pembelajaran apapun yang saya alami di US. Sebelum saya pulang kembali ke Indonesia (yang saya harapi, imani, yakini, fokusi, mantapi untuk tidak lebih dari sembilan bulan kedepan) dan gigit jari akibat merindu tempat-tempat disini, alangkah baiknya saya mulai menulis. Dimulai dari sekarang. 
The time is now now Now Now NOW :p

Lalu saya pun berpikir keras sekeras kemauan saya untuk segera lulus: kita mulai menulis dari mana ini cin? Menelusur kembali kumpulan foto di hard disc 1 tera byte saya yang saya beli dengan harga Rp.1.150.000 pada 11 Juni 2014 kelam (informasi absurd apa-apaan ini?), saya menemui folder petualangan 4 orang ninja Asia Tenggara di Padang Rumput Konza (Konza Prairie).

Tepatnya di tanggal 25 Oktober 2015, Pak Ruli dan kak Shima mengajak mbak Tia dan saya untuk jalan-jalan sambil berolah raga di padang yang luas ini. Waktu itu sudah masuk musim gugur dengan kisaran udara 15 celcius (cieee sudah setahun berlalu masih ingat suhu udara :p). Kami sudah diingatkan untuk menggunakan sepatu olahraga yang nyaman. Memang betul, jalurnya cukup menanjak dan berkelok sehingga dibutuhkan stamina yang baik dan tentu pakaian yang mendukung sesuai dengan musim.

Saya cukup terperangah saat tiba di Konza Prairie. Padang rumput yang merupakan bagian dari area Flint Hills ini adalah rumah bagi vegetasi alami native tallgrass prairie, rerumputan yang bergoyang tinggi.
Karena waktu itu sudah musim gugur, semuanya berubah coklat. Saya lantas langsung teringat akan padang-padang di Sumba Timur yang pernah saya nikmati, juga disaat mereka sedang cokelat-cokelatnya.

Karena waktu itu sedang weekend, banyak juga pengunjung yang datang. Berbeda dengan kami, mereka datang untuk banyak berolahraga bukannya berfoto-foto :D. Jalurnya cukup panjang dan sedikit menantang di beberapa tanjakan. Tergantung kekuatan kaki dan hati kita seberapa panjang hendak meniti jajaran limestone. Rombongan kami mungkin berjalan kurang lebih 5 km (semoga tidak berlebihan). Lumayan sekali untuk berolahraga sambil menikmati padang rumput khas Kansas. Berikut foto-foto kami:



Kak Shima dengan Pakaian yang Cocok untuk Trekking 


Walau Ngos-Ngosan, Tetap Pasang Senyum Tegar
(Paling kiri: Saya, kak Shima, mbak Tia)
Foto diambil oleh pak Ruli Wibowo


Terlihat Pengunjung Lainnya di Jalur Trekking


Mbak Tia dan Tallgrass


Mbak Tia dan Saya Menatap Entah Apa
Difoto oleh Kak Shima Wibowo


Pak Ruli dan Kak Shima :)

3 komentar:

  1. padangnya memang selalu warna coklat kayak begitu ko, bu? :). Betul, mirip kek di Sumba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau sedang spring jadi hijau dan kalau di Sumba banyak kuda, disini bisa lihat bison :)

      Hapus