Kami pulang kembali ke rumah yang ternyata dipenuhi dengan jamur. Hujan lebat berhari-hari tanpa sinar matahari membuat rumah kontrakan kami yang ditinggalkan 2 minggu lebih menjadi penuh jamur. Saya berpikir kalau 2 minggu saja rumah kosong jadi penuh jamur, beberapa bulan mungkin bisa berlumut, bertokek, berkecoa, bertikus, bersemak-semak, berhantu, dan berhutan. Memang pada dasarnya rumah itu perlu didiami, dirawat, dinafasi. Jadi berpikir kalau kapan-kapan sudah punya rumah sendiri perlu ada usaha menjiwai merawat menyayanginya amiin. Sembari melamun punya rumah pribadi yang penuh berkah, saya pun menghabiskan cukup banyak waktu dan tenaga membasmi sebaran jamur di lemari, kursi, dan tas-tas guncang dunia kesayanganku.
Semenjak membersihkan jamur, saya jadi suka memantau setiap sudut kontrakan ini. Banyak sekali barang, baik barang masih pakai maupun barang menumpuk tak dipakai lagi. Mainan, baju, buku, kemasan kosong, kotak entah apa, tas belanja berbayar berkedok cinta lingkungan, kotak plastik hasil pesan makanan online yang ditumpuk-tumpuk, saos sambal sasetan, sumpit sekali pakai, dan segala jenis penimbunan barang-barang “sayang kalau dibuang” lainnya. Berawal dari membersihkan jamur, saya lanjut mengeliminasi barang-barang lainnya. Setelah membersih-rapikan rumah, energi rumah pun terasa lebih teratur dan nyaman.
Pembenahan berlanjut ke kulkas dan segala isinya. Saya sangat senang membeli bahan makanan segar bergizi. Puas rasanya kalau kulkas penuh makanan. Walaupun tidak setiap hari saya masak, tapi kalau sempat masak saya suka pakai bahan-bahan berkualitas. Tapi tidak jarang juga menumpuk bahan makanan di kulkas dan berujung dibuang karena layu dan rusak. Kali ini saya sedang berusaha menggunakan semua bahan makanan yang dibeli. Bulan Januari ini saya lumayan sering masak. Menikmati makanan-makanan sederhana tapi cukup menutrisi. Senang rasanya kalau semua sesuai takaran pribadi: garam, minyak, bakteri dan keringat tangan sendiri, dll.
Januari ini berjalan cukup lama. Katanya Januari adalah bulan terpanjang dalam setahun mengingat gaji bulan Desember datang lebih awal, lalu uang dihabiskan untuk perayaan ganti tahun dan liburan, tapi Desember dan Januari sama-sama punya 31 hari. Sebenarnya mau dibilang lama sekali juga tidak. Buktinya bulan pertama di tahun 2025 ini sudah hampir rampung. Saya bersyukur bulan ini dipenuhi energi baik, energi bebersih, berbenah, dan menutrisi diri. Semoga ini menjadi tanda baik untuk tahun ini, semoga bulan-bulan berikut juga dipenuhi berkat dan kebaikan 🙏.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar