Rabu, 13 Agustus 2025

Juli yang Padat

Juli 2025 bagi saya adalah bulan yang penuh, padat, dan kaya.
Mulai dari pekerjaan, keluarga, sosial, sampai puncaknya perayaan ulang tahun Oliver yang ke 5 tanggal 31 Juli 2025.

Banyak pekerjaan yang saya rampungkan di bulan Juli, syukurlah, dan semua berjalan cukup baik dan lancar.
Banyak kencan dengan Gide dan Oliver dan banyak juga bercakapan-percakapan dengan topik cukup dalam dengan Gid.
Oliver minta ulang tahunnya dirayakan dengan tema "Frilled-neck Lizard", namun karena agak sulit kami lebarkan ke tema reptil-reptilan. Kali ini ulang tahun Oliver disiapkan dari jauh-jauh hari dan Gide berusaha tetap di Makassar supaya bisa merayakan bersama. Syukurlah Oliver sangat senang, bukan saja karena kami merencanakan dan mengeksekusi birthday party-nya sesuai standarnya Oliver (yang tinggi), tetapi juga dengan kado yang sangat banyak dari teman-teman, keluarga, dan juga dari kakak Mery, penjaga Oliver.

Terima kasih banyak Juli 2025 yang penuh, saya sangat bersyukur!











Minggu, 20 Juli 2025

Juni yang Floral

Juni itu bulan romantis. Pertama, kata "Juni" saja sudah manis, terdengar indah dan feminin. Juni juga  bernuansa springy dan summery penuh bunga di beberapa belahan dunia. Bagi saya pribadi Juni adalah bulan lahir saya yang biasanya saya isi dengan refleksi diri dan ucapan syukur untuk penanda setahun menua (mudah-mudahan mendewasa): ulang tahun. Karena ulang tahun, saya pun mendapat alasan untuk menerima bunga-bunga segar yang cantik harum dari orang-orang terdekat. Semakin meneguhkan sifat Juni yang floral.

Mungkin saja ini hasil dari pemaknaan saya yang dengan sengaja memasukkan Juni dalam kotak pink yang harum, entahlah. Bulan ini Gide juga datang ke Makassar tanpa berkabar dulu; surpise surprise ceritanya. Keberadaan suami dan ayah Oliver ini juga sangat berkontribusi pada kerekahan Juni. Saya diberi kesempatan untuk tidur sepuasnya dan banyak tinggal di kamar nonton youtube (sambil kadang diprotes juga "kenapa hp terus" wk). Keluarga yang utuh itu energinya berbeda skali dengan tinggal berpisah-pisah meskipun sering videocall. Kalau bersama begini saya dan Gide saling menyeimbangkan. Energi maskulin dan feminin juga jadinya saling mengisi memberi Oliver space untuk memahami peran kami berdua yang unik dan saling melengkapi.

Kalau ada Gide saya jadi suka pakai baju cantik-cantik, mungkin karena ada "audiens", mungkin juga karena saya lebih bebas menjadi girly dan princessy: menambah nuansa blossomy nya Juni lagi. Saya jadi suka pakai baju bagus dan lantas punya desakan beli baju dan dress baru wkwk.

Terima kasih, Juni 2025 yang floral romantis harum rosy rekah dan sebagainya, mengingatkan sekaligus mengembalikan saya pada fitrah saya yang suka pada keindahan dan bebungaan. Semoga hidup kita semua selalu dipenuhi romansa dan semerbak keindahan.











Sabtu, 14 Juni 2025

Selamat 34, Nike.

Perjalanan dari 33 menjadi 34 tahun ini cukup dipenuhi dinamika, banyak belajar, banyak bersyukur, dan semoga berproses untuk makin mendewasa. Seperti biasa saya punya catatan perjalanan yang sempat diingat dan diproses :)

Pertama, tahun ini saya banyak belajar menjadi orang tua yang lebih banyak porsinya untuk Oliver. Setahun ini hubungan ibu-anak kami menjadi sangat erat karena pengaturan rumah tangga mengharuskan saya dan Gide berjauhan dan menjadikan saya perpanjangan tangan maskulin dan faminin secara bersamaan. Saya yang sebelumnya percayakan lebih banyak pengasuhan pada Gide, harus turun tangan untuk mengasuh, mendisiplinkan, tidur bersama, memastikan vitamin dan mineral masuk tepat waktu sesuai jumlah, segala printilan sampai membelikan kado untuk teman-teman Oliver yang berulang tahun. Saya tentu dibantu asisten penjaga anak, tapi saya tetap bertanggung jawab penuh sebagai pengasuh utama. Saya memutuskan untuk tidak travel yang harus menginap, kecuali event sangat khusus yang perlu minta tolong Gide ke Makassar. Menjadi orang tua memang melelahkan dan butuh berbagai penjinakkan ego, namun bersyukur masih bisa dijalani semuanya: ketawanya, peluk-peluknya, bangganya, khawatirnya, menangisnya, dan berbagai pengalaman yang bukan hanya membesarkan anak tetapi yang juga penting adalah mentransformasi diri sendiri.

Kedua, perjalanan karir yang cukup baik sekaligus bertantangan. Cukup baik dengan berbagai kebaikan, pencapaian, kerja sama, dan flow yang lancar; bertantangan dengan kepastian pekerjaan di kemudian hari. Tapi sebagaimanapun tantangan yang ada, saya didukung dengan luar biasa oleh rekan kerja, pimpinan, dan keluarga untuk menjalankan peran saya sebagai seorang pekerja. Terutama setelah tinggal terpisah dengan suami. Saya hanya bisa menjalankan one task at a time, one day at a time, lalu tiba-tiba sudah one year saja berlalu. Bersyukur masih dipercaya banyak hal di dunia pekerjaan: one day at a time. Saya tidak ragu untuk apapun yang terjadi di bulan atau tahun depan. Apapun yang dipercayakan kepada saya semoga bisa saya emban dengan tanggung jawab, dengan tenang, dengan yakin bahwa ini yang terbaik untuk saya dan sekeliling saya.

Ketiga, perjalanan mengenal diri sendiri, energi, panggilan jiwa, waktu, dan relasi. Sering saya singkat dengan "perjalanan spiritual". Setahun ini saya berusaha belajar melihat semuanya dari kacamata spiritual, karena ini satu-satunya lensa yang bisa menenangkan kebingungan dan kecemasan eksistensial saya. Dan saya sangat-sangat bersyukur bisa kembali merawat spiritualitas saya di tengah-tengah dunia yang semakin menarik perhatian kita ke berbagai sudut video durasi pendek. Banyak yang terjadi di antara 33 ke 34 ini lebih pada pemahaman diri dan upaya saya mengalahkan berbagai ego pribadi, musuh pribadi, tantangan menuju pribadi yang lebih baik. Guru saya bilang: ego adalah berpikiran sempit, karena fokus pikiran ada pada diri sendiri, lupa bahwa energi kita saling menjalin dengan orang lain, dan ketika kita berhasil keluar dari sempitnya pikiran kita, saluran berkat juga terbuka untuk kita karena kita dipercaya juga untuk memikirkan orang lain (terjemahan pribadi, wk, kata2 aslinya bukan begini tapi ya anggaplah parafrase).

Keempat adalah sebuah perenungan berandai-andai: jika saya berhasil menaklukkan, sekali lagi, lipatan ego saya, saya ingin mengasuh perempuan yang sebelumnya mengasuh saya untuk tumbuh kembali menjadi perempuan yang percaya diri, tenang, tidak mudah panik, self-esteem yang tinggi, punya boundaries yang sehat, tidak gampang merasa tersaingi, dan lain-lain, tanpa terjebak dalam "kok dulu aku kurang dapat ini ya?". Kadang saya lupa dimensi waktu bisa diakali dan saya menyerah. Tapi jika dimampukan, saya mau belajar mencintainya, mengasuhnya, meninggalkan ego menahun dan kesombongan diri karena selalu merasa lebih tua darinya entah sejak kapan (mungkin sejak SD atau SMP, memang sejak dulu sering merasa lebih tua dari usia kalender), sambil merawat saya sendiri, yang jauh dari sempurna, tapi memiliki energi yang cukup mamae, untuk sama-sama memeluk jiwa-jiwa kami yang saling bertalian dalam dimensi yang saat ini. Saya sudah lupa caranya memeluknya sebagai anak perempuan yang butuh dimengerti untuk bisa jujur apa adanya, di saat yang bersamaan saya masih canggung untuk memeluknya sebagai orang yang mungkin punya kematangan emosi sedikit lebih banyak, yang mau mengerti dia tanpa banyak penghakiman. Tapi jika diberi kesempatan sekali lagi, saya akan coba memeluknya sekali lagi dengan utuh sebagai anak dan sebagai ibu. Semoga kami diberi kesempatan kembali, saat saya berhasil menaklukkan lebih banyak ego (lagi-lagi) dan ilusi dunia relasi ibu-anak.

Kelima, sepanjang setahun lalu banyak melihat berkat-berkat terbuka bagi saya. Saya diberi kesempatan berkunjung ke 3 negara tetangga, berlibur bersama keluarga (yang semakin terasa penting lagi genting), makan makanan-makanan enak, berkarir dengan baik, mengembangkan diri, menyetir kemana-mana dan menemukan ternyata saya driver yang cukup baik, menemukan energi-energi baik, menikmati sandang yang berkualitas dan parfum yang enak-enak, merawat diri, merawat pikiran dan perspektif kesadaran, menulis agenda, menabung, dan lain-lain. Meskipun masih melihat pintu-pintu yang tertutup, saya tetap punya keyakinan bahwa pintu yang tertutup sebenarnya sebuah berkat yang menunjukkan itu bukan jalan bagi saya dan tidak perlu menyia-nyiakan energi saya pada arah tersebut. 

Pada akhirnya, saya bersyukur melihat diri sendiri semakin matang saja setelah melewati 4 tahun usia 30an, merasakan bagaimana harus potek hati berkali-kali untuk meluruhkan ego yang ternyata berlapis-lapis tumpukannya. Sesungguhnya pembenahan diri itu efeknya bukan hanya pada diri sendiri tapi juga kepada orang-orang sekeliling, melihat saya sebagai pribadi yang unik dan punya kecenderungan tertentu, di saat bersamaan saling terpaut dengan energi, waktu, leluhur, karma, dan lainnya dengan sekeliling.

Semoga bisa menjadi orang yang semakin baik bagi diri sendiri, suami, anak, keluarga besar, rekan kerja, relasi, dan siapapun yang sempat berpapasan di dunia ini maupun di multiverse heheee. Amin.


Senin, 02 Juni 2025

Mei yang Magnetis

Entah bagaimana mekanismenya, bulan Mei seperti memberikan hadiah magnet berkekuatan super pada medan kehidupan saya. Karena sifat magnetisnya, bulan Mei menarik berbagai jenis peristiwa, pertemuan, kejadian hidup, kesibukan kantor yang serempak berdesakan mau menempel pada saya bulan ini. 

Saat menulis ini di akhir Mei dimana medan magnetiknya mulai mereda, saya sudah lebih bijak untuk berkata "terima kasih untuk kepercayaannya, hidup". Padahal pada puncak magnet-magnetnya pertengahan Mei saya hanya bisa mencak-mencak pingin di hus semua hal yang menyerang minta diurusi, bagaimana ceritanya sih semua urusan hidup dan kerjaan menempel mesra begini? Walau saat sedang bijak-bijaknya, saya melihat ini sebagai bentuk "kepercayaan". Begitulah kita manusia senang mencari makna supaya tetap bijak tentram waras.

Bulan ini saya sering membawa pekerjaan kantor ke rumah, menunggu Oliver tidur pulas dan saya gantian menjadi kelelawar kerja untuk bisa makan di malam hari :D, bedanya kelelawar leyeh-leyeh di siang hari, sedangkan saya tetap macul pura-pura cukup tidur. Banyak meeting sampai gelap malam, banyak telepon masuk minta diladeni. 

Dinamika personal juga datang dengan tidak segan-segan di rumah. Ada yang being tricky. Ada yang sakit sampai muntah-muntah. Ada yang mau cepat pulang kampung. Ada yang panik ngambek. Ada yang lambungnya luka. Ada yang bergumam "pergi semua jauh-jauh dari medan hidup saya" (ini saya sendiri mengumpat pada hidup wk, hanya bisa bergumam karena tentu tidak benar, saya kalau sendiri bisa hipoglikemi, makanya tidak disounding, hanya di pikiran saja). Semua ini terjadi saat saya harus begadang kerja di malam-malam hari. Padahal sebelumnya sudah latihan: kalau masalah datang, berdoa saja: "terima kasih hidup, sebuah keberuntungan bisa dipercayai berbagai hal untuk kebaikan saya". Nyatanya jiwa egois dan sok kuat ini meronta-ronta kalau dihadang dari utara timur selatan barat haha. Sepertinya masih butuh proses pemurnian :D

Pada akhirnya hanya bisa bersyukur karena semua bisa dilewati (padahal selalu begini tapi tetap lupa kalau lagi pening). Kalau dilihat dari sudut pandang orang ketiga, keempat, dan kelima, sepertinya saya bisa melalui semuanya dengan slay. Tapi pertempuran di dalam batin hanya sendiri yang tau. Memang betul, kita tidak bisa menilai hidup seseorang dari apa yang terlihat saja, karena bisa jadi yang dihadapi adalah muntah-muntah kurang tidur lambung luka, atau mungkin pertempuran melawan diri sendiri seperti pertempuran mortal kombat jadul pemain biru dan merah yang saling tinju tendang padahal lawan sebenarnya adalah ego pribadi dan self-impurity wk.

Terima kasih Mei, yang menunjukkan pada saya a glimpse of hidup orang dengan magnet hidup yang kuat, saat "semuanya" datang sekaligus, nah lhoh nah lhoh. hehehe. Memang masih harus banyak belajar, kali ini saya harus belajar kembali untuk bisa bilang: Terima kasih hidup untuk kepercayaannya, what a pleasure to experience life.

Kamis, 01 Mei 2025

April yang Jujur

April datang dengan berbagai warna. Kekelaman bertubi di bulan Februari dan Maret pelan-pelan (agak terlalu pelan) terurai. Syukurlah. Bulan ini banyak menghela napas karena kabut-kabut kegundahan dan kelelahan pun tersingkap. 

Bulan April pertengahan ada 2 orang perempuan yang berarti 4 tangan yang datang membawa pertolongan dari tempat kelahiran. Sungguh, rumah tangga dengan total 3 perempuan usia dewasa itu rasanya cukup "ringan". Memang saya seperti kebagian banyak "ringan" nya, karena saya "hanya" bertugas sebagai full pekerja (dan sebagai mama juga). Formasi tiga orang perempuan juga sepertinya cukup bisa menangani seorang anak laki-laki kecil berkeinginan kuat. Circle of life seolah-olah begitu jujur menunjukkan lingkaran yang harus ditutup dengan genap. Kebetulan saat ini saya yang diminta oleh para leluhur untuk melengkapi missing piecesnya.

Bidang pekerjaan masih sama seperti yang pernah saya sebutkan sebelumnya: pekerjaan itu dunia yang terlihat membosankan di luar namun penuh intrik di dalamnya. Banyak percakapan berat dan berita-berita "jujur". Saya sebagai seorang staf biasa hanya bisa menonton maraknya geliat percaturan duniawi ini, orang-orang berpion dan orang-orang seperti saya yang merasa berpion :D. Dan kalau berhasil keluar dari "keakuan" saya, sungguh ini tontonan yang menarik. Hanya saja yang kita anggap menarik dan menghibur itu adalah piring makan orang, keluarganya, dan masa depan mereka. Termasuk piring, keluarga, dan masa depan saya juga heheheee. Sebagai orang yang cukup selow (kadang kala wk), saya selalu yakin bahwa berkat seseorang tidak pernah tergantikan. Kata orang bijak kenalan saya: "bagian (yang bisa) kita (tentukan) hanya di usaha saja". Kata salah satu lagi orang bijak yang saya dengar podcast nya: "yang bisa kita usahakan (selain usaha fisik) adalah berusaha memurnikan kesadaran kita". Terima kasih saya ucapkan untuk orang-orang wise yang ada di muka bumi sehingga half-wise seperti saya bisa mengutip kata-kata mereka.

Kejujuran, seperti apa pun bentuknya, perlu diapresiasi. Oleh karena itu saya sangat mengapresiasi bulan April yang cukup blak-blakan membawa puzzle kebenaran yang perlu digenapkan, baik di rumah tangga maupun pekerjaan. Semoga kesadaran kita semakin dimurnikan, dan semoga usaha-usaha kita membawa banyak kebaikan.

Jumat, 18 April 2025

Impulsive March

Do you agree that allowing yourself to indulge in the short-term impulsivities can bring out the spark, the zest for life?

March is such an unpredictable month for me and my family, and perhaps for others too. Do you reckon? Some people say it's because of the multiple planetary retrogrades; some argued about karmic cycle; or might be due to some unexplainable chaotic orders. While writing this in mid-April, I feel that this year so far has aged me far more than the actual calendar year. Is this part of the shedding the old self (again)? Or the inevitable push to get closer to one's truth? THIS, this is why I was so upset when I failed to book a consultation with a palm reader in a crowded tourist spot. Lolz.

So many variables; from the office new planned structures (of which my current position may no longer exist; who knew right?), our house surprising yet not entirely unpredictable event: resignation of the trusted assistant who handled most of the housework and Oliver's 7.30 to 5.00 school day, global and national crisis including the crash of stock market and so does my long term investment, simply too much.

So naturally I would lose my appetite for life. All the cells and willingness of my being seemed to be contracted, except, of course, the fat cells who loooove the cortisol ride.

But thank goodness, luckily, fortunately, I can still be timely...(which I'm really good at)...IMPULSIVE; and to be fair -not just the impulsivity- I am eternally grateful for the family: My husband, son, and parents, who are endlessly supporting me. 

On being impulsive, when it hit my core, immediately in that split second, I, as if possessed, ordered roundtrip tickets and hotel room for our family's 5-night impulsive trip. See, even in the most uncertain time, my impulsive mind told me to forget about what looks like a mess and just follow the urge of break the dull cycle. So contradictory to the situation, which logically should have made me seal the jar, so impulsive, but heaven knows: so needed. During and after the trip, I found back my zest for life. The spark, the spice, the vivacity, the "joie de vivre". And somehow the "we're in this together" conspiration theory :p.

The Zest is Zesting

I can now confirm the vital need of spiritual work as a human being. The challenges happen for a reason, and should be seen as a good reason to refine oneself. To purify, to align, and to elevate. You see the evidence of me working -hard- on spirituality through my collection of wording ;). 

When life gives you lemon, at least you got the zest, right? Not to mention the juice, the health benefits, the sourness, the many ways you use it for your own goodness (btw this is me still trying to convince myself to keep on zesting). My life is re-aligning and I am truly grateful for the source of energy who keeps on pushing me towards my truth, my path of miracles, becoming the witch I'm here to reveal. I am ready and willing :). Thank you for the lemons. And honey. And flowers. And all the blessings, which I most often too ignorant too count, pouring all over my whole existence. 


Sabtu, 22 Maret 2025

Februari Kusut

*Disclaimer: semua tulisan hanya pendapat pribadi yang bias; tidak perlu percaya apapun; tidak mencerminkan organisasi apapun; hanya saya yang sedang pesimis saja.
Peringatan: tidak usah dibaca kalau tidak ingin ikut pesimis.

Jumlah hari yang sedikit tidak menjanjikan masalah yang lebih sedikit. Seperti Februari yang saya pikir akan menjadi bulan yang short and sweet ternyata dipenuhi dengan kekusutan yang beruntun :D.

Ditabrak dan menabrak
Sabtu pagi yang cerah saya sedang menyetir mobil bersama Oliver. Seperti biasa kami melewati jalan lebar yang kadang padat karena banyak lokasi berbalik arah. Jalanan seperti biasa saja, kami menyetir pelan-pelan karena kiri kanan depan penuh mobil yang juga berjalan pelan. Tiba-tiba tanpa ada tanda apapun mobil kami terguncang hebat. Bruk!!! Kami ditabrak cukup keras dari belakang. Sedan BMW yang menabrak kami dari belakang lumayan hancur bagian depannya. Syukurlah Toyota Calya kami tidak begitu parah, walaupun ada bagian yang pecah bagian belakang. Saya cukup terguncang, bukan karena kerusakan mobil, tetapi karena tanpa hujan-angin ditabrak keras, apalagi sedang menyetir bersama Oliver. Kaget bukan main. Penabrak sepertinya mengantuk/tertidur dan tiba-tiba kaget dan menginjak gas dengan kencang. Beliau memberi kompensasi uang, walaupun ternyata setelah masuk bengkel biayanya 2x lipat dari yang diberikan. Saya terlalu malas untuk meminta kelebihan biaya bengkel.

Selain ditabrak, saya juga menabrak pagar sendiri. Syukurlah hanya merepotkan diri sendiri hehe. Ada mobil yang diparkir di sisi jalan dan saya salah mengambil haluan, jadilah sebelah kanan mobil tergerus. 

Dua kejadian ini terjadi di hari yang sama membuat saya terbengong-bengong sendiri. Besoknya saya temui ketok magic Mas Blitar kenalan saya. Beliau memoles semuanya seperti tidak terjadi apa-apa. Lumayan juga uang yang dikeluarkan untuk ini. Tapi syukurlah mobil kembali dalam keadaan baik. Sara ikhlaskan bencana mobil ini sambil merenungkan karma macam apa yang sedang saya bayarkan :D. 

Bolak-balik rumah sakit dan klinik
Tubuh ternyata butuh maintenance; seperti mobil, kadang ada saatnya kita perlu masuk bengkel sebentar.

Dikhianati dan ditipu negara berkali-kali
Sejak dulu sudah bermimpi ingin hidup di tempat yang lebih memanusiakan manusia. Di sini rakyat hanya dilihat sebagai sumber rejeki oleh koruptor dan penguasa. Susah sekali jadi manusia baik-baik. Mereka selalu berpikir: apa ya yang bisa dikeruk dari manusia miskin dan bodoh ini? Lihat berseragam takut dimintai uang dan diperdaya, lihat yang buncit takut dipajaki, lihat kursi tinggi takut ditipu, lihat tukang parkir takut dibeking ormas, lihat aplikasi baru takut data diri dieksploitasi, lihat inisiasi baru kuatir diri sendiri dan rakyat lainnya megap-megap dengan krisis dan inflasi. Lalu apa yang sudah kamu lakukan sebagai rakyat? SEMUANYA. Menjadi orang baik dan taat. Tapi apa? Otopilot lebih baik dari pada sistem parasit. Bahkan saat ada bangkai yang digali, rakyat naas pun berpikir: setan siapa yang sedang ditutupi kasusya sehingga bangkai ini yang dibuka duluan? Pesimis dengan entitas pura-pura mau maju ini, mau jadi besar ini. Trik-trik percaturan parasitisme dan ketidak-adilan itu diajari sejak usia dini dan diwariskan, mendarah daging saking nikmatnya mengambil apa yang bukan milik sendiri.

Krisis 
Saham plat merah turun seperti sedang COVID kembali. Apa karena sebagian sudah dimasukan ke dana anak dan bapak? Kalau begini saya rasa-rasanya mau mengambil semua saham saya (yang tidak seberapa sih, demi apa?) dan beralih judi ke lotre. Setidaknya ada permainan yang lebih fair. Jangan tanya apa yang fair di tempat ini. Sejak awal diiming-imingi dividen yang hanya remah-remahan mikro dari bergalon kelimpahan yang dikunci sendiri untuk anak-cucu, calon lintah selanjutnya.

I forgive you, February
Tapi tak akan kulupakan karena namanya juga menolak lupa. Semoga dengan tidak lupa kita jadi terus awas dan tidak terlalu naif saat melapor pajak, beli pertamax oplosan dan BBRI.

Lalu, Konoha, Australia bagian Utara, apa masih ada sistemmu yang tidak terlalu bengkok? Atau sebaiknya sebagai rakyat kami cukup menunduk dan pura-pura bodoh saja seperti arahan stafsus-influencer?