Senin, 01 Februari 2016

Kakak Perempuan (yang Menikah)

Saya punya seorang kakak perempuan yang berusia 3 tahun 5 bulan lebih tua dari saya.
Tampaknya, sejak hari saya lahir sampai hari ini, kami selalu berteman. Kami dililit oleh kuatnya ikatan batin saudara perempuan. Dia selalu "mengawasi" saya sejak saya mengenal dunia. Dia bahkan jauh lebih mengenal saya ketimbang mama dan papa. Atau bahkan siapapun di dunia ini.

Hidup selalu punya cara untuk mewarnai hubungan kakak beradik kami yang terus berevolusi.
Dari teman bertengkar dan mengejek, teman curhat, teman cuci mata di mall, teman makan bersama, teman bercerita tentang apa saja, teman saat butuh tertawa tanpa banyak usaha, teman tidur bersama, teman bersekongkol untuk menyembunyikan sesuatu dari mama papa, sampai teman yang saling "memantau" di media sosial.

Kak Sandra namanya.
Dia perempuan karismatik.
Sejak kecil kak Sandra selalu berprestasi dan selalu menjadi kebanggaan kami.
Dia maskot keluarga kami. Dia membuat papa dan mama menjadi orang tua yang berbangga dan dihormati.
Dia menghafal tanggal lahir kami, sepupu kami, dan banyak orang disekitarnya.
Dia anggun (meskipun sering saya salah artikan itu sebagai kurang lincah :D).
Tapi sungguh dia sangat anggun dan cantik.
Dia punya hati yang lembut. Dia peka dan senang membuat orang lain bahagia.
Jalan-jalannya diberkati.
Dia jarang menjadi cerewet. Dia lebih senang mendengar orang berbicara, atau duduk membaca, dan sering melamun. Kompensasinya, sejak kecil dia banyak menulis.
Naluri "Kakak" itu sangat kuat dimilikinya. Ia sangat keibuan dan penyayang, ia senang dengan anak kecil, dan senang memperhatikan kebutuhan adik-adiknya. Sejak dia sudah bisa mengatur uangnya sendiri saat SMA, dia membelikan berbagai pakaian, tas, dan asesoris buat saya yang saat itu masih SMP.
Dia seorang dokter yang rendah hati dan casual. Tangan halusnya telaten memeriksa, merawat, menyembuhkan. Tak terhitung kalanya dia menjadi dokter pribadi bagi saya dan keluarga kami.
Dia senang mengajar adik-adik sekolah minggu.
Ah... Dia memang manuasia yang keren.

Hidup Berpasangan

Tidak bisa dipungkiri waktu berjalan dengan cepat dan tiba saatnya teman sejak lahir saya ini untuk hidup berumah tangga. Saya bahagia. Saya rasa alam semesta dan semua orang yang mengenal kak Sandra dan suaminya, kak Yosua, ikut berbahagia untuk mereka. Di malam terakhir saya dan kak Sandra tidur bersama di kamarnya (yang besoknya disulap menjadi kamar pengantin), ada rasa haru dan belum rela untuk 'berpisah ranjang' dengannya.

Saya sangat beruntung bisa hadir dalam proses peminangan, pemberkatan, dan resepsi mereka. Seluruh acara berjalan dengan mulus, sederhana tapi menyentuh dan khusyuk. Belum pernah saya melihat pernikahan dimana kedua mempelai begitu menikmati acara mereka sendiri. Seumur hidup, baru kali itu saya melihat saudara perempuan saya begitu bahagia, begitu cantik, begitu anggunnya. Kak Sandra dan Kak Yosua bagaikan sepasang pangeran dan tuan putri, aura dan fisik mereka memang sangat mendukung :). Sungguh, saya tidak berlebihan, teman saya mengkonfirmasi hal yang sama. Dan beberapa teman mengomentari ekspresi kakak saya yang begitu lepas dan bahagia saat resepsi pernikahan. Ah, ya! Dia sangat menikmati malam itu! Dia bahkan tidak gugup sama sekali.

Selamat menikmati hidup berumah tangga, kakak Sandra Olivia Frans dan Kakak Yosua Natanael Sriadi!
Dunia ini menjadi lebih baik dengan hadirnya dua orang baik seperti kalian. Terlebih, sekarang, kalian partner yang tidak terpisahkan!
Berbahagialah selalu.

Semoga cerita kita tidak sampai disini saja, kakak perempuan, teman seumur hidup!



  Ka Sandra dan Ka Yosua saat resepsi pernikahan. Sabtu, 2 Januari 2016


Tiga bersaudara: Ka Sandra, kakak sulung kami diapit saya dan Nyongki
(Semua foto dari Soft Photoghraphy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar